MITOS KUCING DI BELAHAN DUNIA


MITOS KUCING DI BELAHAN DUNIA
Karakter dan sifat kucing yang misterius membuat orang terpesona. Melewati berbagai zaman dan kebudayaan dimana kucing ditakuti dan dipuja-puja. Di waktu lain kucing dibinasakan karena dipercaya sebagai pertanda buruk.

Di luar itu semua, kucing telah mendapat tempat spesial dalam hati dan pikiran banyak orang. Berikut beberapa mitos, cerita dan kepercayaan yang berhubungan dengan kucing baik dari Indonesia maupun negara lain. Terserah Anda percaya atau tidak.


Dari Luar Negeri

Kucing dipercaya mampu melihat hal-hal gaib. Oleh karena itu sering digunakan sebagai jimat, pelet, obat perangsang dan dipercaya dapat membawa keberuntungan.

Banyak bagian tubuh kucing digunakan untuk penyembuhan. Salah satu yang banyak digunakan adalah ekornya. Beberapa tempat di Inggris masih menggunakan ekor kucing untuk menyembuhkan bengkak kelopak mata bagian atas (tembelan/bintitan).

Kucing dipercaya dapat meramalkan dan mempengaruhi cuaca. Melemparkan kucing ke geladak kapal dipercaya dapat mendatangkan badai di laut.

Pada abad ke 13 pengadilan penyihir mulai dilakukan di Eropa. Di abad ini kucing mendapat reputasi jelek, karena dianggap sebagai roh yang membantu para penyihir.

Kucing hitam dianggap berhubungan erat dengan sihir-menyihir.

Pada tahun 1854, ditulis sebuah buku yang menyatakan bahwa seorang penyihir mampu berubah berntuk jadi kucing maksimal sebanyak 9 kali. Kemungkinan besar inilah asal muasal istilah kucing mempunyai 9 nyawa.

Kucing pernah dipercaya dapat menyedot/menghisap nafas bayi. Faktanya kucing hanya menyukai bau susu yang tercium dari bayi.

Meskipun menyukai susu, sebenarnya susu tidak benar-benar baik bagi kucing. Sejumlah kecil susu biasanya tidak berakibat apapun. Bila terlalu banyak dapat menyebabkan mencret dan diare.

Banyak orang masih percaya nasib buruk akan menimpa bila ada seekor kucing hitam memotong jalan.
Para penambang tabu menyebut kata cat saat sedang berada di tambang.
Kucing membawa keberuntungan bila berada di belakang panggung. Sebaliknya dapat membawa sial bila berada di atas panggung.
Semua orang di rumah akan terserang flu jika ada seekor kucing  bersin sebanyak tiga kali di rumah tersebut.
Hujan akan segera turun bila seekor kucing mencuci/membersihkan mukanya.
Badai akan datang bila ada seekor kucing menjilati ekorya.
Kucing mengeong di atas geladak kapal tanda perjalanan melaut akan penuh kesulitan.
Kucing yang muncul pada acara perkawinan dipercayamembawa keberuntungan.
Anak kucing yang lahir di bulan Mei tidak akan pernah menjadi pemburu tikus yang baik.

Dari Indonesia

Bila ada kucing yang melintasi jalan kita dengan ciri berbulu hitam total
bermakna segala usaha dan urusan anda akan sia-sia.

Bila ada dalam perjalan menabrak kucing hingga mati
bermakna akan ada peristiwa yang menimpa kita dalam belalu lintas. Tetapi bila kucing tersebut dikuburkan oleh kita maka kita akan selamat.

Bila kita menabrak kucing sampai terluka
Bermakna dalam waktu dekat penabrak akan terserang penyakit berat, terkecuali kucing itu diobati.

Bila kucing melompati jenazah
Bermakna jika itu terjadi maka akan membangunkan si jenazah dan bila jenazah memeluk orang yang ada disekitarnya maka akan sulit untuk dilepaskan.

Bila memukul kucing sampai terluka
Bermakna bila tidak segera diobati maka rezeki keluarga orang yang melukai kucing tersebut akan berkurang selama dua bulan berturut-turut.

Bila kucing menjilati kaki majikan
Bermakna salah satu dari anggota keluarga akan mendapat rezeki dalam waktu tidak lebih dari 1 bulan, bila hal itu bukan kebiasaan si kucing menjilati kaki majikannya.

Disarankan untuk mandi keramas dengan tujuh macam bunga sebelum lewat 6 jam bila memukul kucing sampai mati
Bermakna sebagai ritual untuk menangkal kesialan selama 3 bulan berturut-turut.

Disarankan menaburkan garam pada anus kucing ketika kucing yang kita pelihaaran terlihat sedang sibuk menjilati anusnya sendiri yang dilakukan berulang-ulang.
Bermakna sebagai penangkal agar penyakit yang akan datang pada salah satu anggota keluarga tidak timbul.

Didalam perjalanan mendapati kucing ingin menyeberang tapi kemudian membatalkan diri dengan kembali ketempat semula.
Bermakna segala urusan yang sedang digarap tidak akan terselesaikan.

Disarankan memelihara kucing berbulu hitam yang dikeningnya terdapat beberapa lembar bulu putih
Bermakna akan membawa pengaruh baik dalam mencari nafkah

Disarankan untuk menyimpan atau mengantungi bulu kucing yang sudah dikeringkan
Bermakna untuk ajimat dalam berjudi

Ditemukan kucing peliharaan beranak tujuh
Bermakna bahwa pemilik rumah akan kaya

Ditemukan kucing peliharaan beranak sembilan
Bermakna bahwa pemilik rumah akan selamat dunia akhirat dan akan kaya raya

Suatu ketika datang kucing tak bertuan dan betah tinggal dirumah
Bermakna pemilik rumah akan mengalami nasib mujur

Suatu ketika kucing peliharaan beranak kucing belang empat
Bermakna pemilik rumah akan selamat sejahtera

Suatu ketika kucing peliharaan beranak kucing belang tiga
Bermakna pemilik rumah akan dapat rejeki dalam waktu dekat

CAT CHARACTER


KUCING
Karakteristik

Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies— kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak berbahaya bagi manusia— satu-satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabies akibat gigitan kucing. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal alaminya. Pada beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau — menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.


Kucing kampung memangsa seekor tikus rumah (Rattus rattus diardii).

Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen jika ada sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan diet vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk campuran daging dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan diet vegetarian secara total.
Meskipun memiliki reputasi sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya dapat membentuk koloni liar tetapi tidak menyerang dalam kelompok seperti singa. Setiap kucing memiliki daerahnya sendiri (jantan yang aktif secara seksual memiliki daerah terbesar, sedang jantan steril memiliki daerah paling kecil) dan selalu terdapat daerah "netral" dimana para kucing dapat saling mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau agresi. Di luar daerah netral ini, penguasa daerah biasa akan mengejar kucing asing, diawali dengan menatap, mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing asing itu tetap tinggal, biasanya akan terjadi perkelahian singkat. Kucing yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar mereka tampak lebih besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan tubuh dengan kaki depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat perkelahian jarang terjadi karena pihak yang kalah biasanya akan lari setelah mengalami beberapa luka di wajah. Jantan yang aktif biasanya sering terlibat banyak perkelahian sepanjang hidupnya. Hal ini tampak pada berbagai luka di bagian wajah, seperti hidung atau telinga. Kucing betina kadang juga terlibat perkelahian untuk melindungi anak-anaknya bahkan kucing steril pun akan mempertahankan daerah kecilnya dengan gigih.
Melihat dari perilaku kucing yang ada saat ini, kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing peliharaan diperkiraan berevolusi pada iklim gurun. Kucing senang dengan suasana hangat dan sering tidur di bawah hangatnya sinar matahari. Kotorannya biasanya kering dan kucing lebih suka menguburnya di tempat berpasir. Kucing dapat mematung, tidak bergerak cukup lama terutama ketika sedang mengintai mangsa atau bersiap untuk "pounce". Di Afrika Utara masih ditemukan kucing liar yang mungkin berkerabat dekat dengan nenek moyang kucing peliharaan saat ini.
Karena memiliki kekerabatan yang dekat dengan binatang gurun, ketahanan kucing terhadap panas dan dinginnya iklim daerah subtropis agak terbatas. Kucing tidak tahan terhadap kabut, hujan, dan salju, meskipun ada beberapa jenis seperti Norwegian Forest Cat dan Maine Coon yang mampu bertahan; dan berusaha mempertahankan suhu tubuh normalnya, yaitu 39°C, dalam keadaan basah. Kebanyakan kucing tidak suka berendam dalam air, kecuali jenis Turkish Van.


Empat ekor anak kucing sedang disusui induknya.

Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda.
Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 kilogram dan jarang melebihi 10 kg. Bila diberi makan berlebihan, kucing dapat mencapai berat badan 23 kg. Tapi kondisi ini amat tidak sehat bagi kucing dan harus dihindari. Dalam penangkaran, kucing dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun, kucing tertua diketahui berusia 36 tahun. Kucing peliharaan yang tidak diperbolehkan keluar rumah dan disterilkan dapat hidup lebih lama (mengurangi resiko perkelahian dan kecelakaan). Kucing liar yang hidup di lingkungan urban modern hanya hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu.
Kucing peliharaan yang tinggal di dalam rumah harus diberi kotak kotoran yang berisi pasir atau bahan khusus yang dijual di toko hewan peliharaan. Perlu juga disediakan tempat khusus bagi kucing untuk mencakar. Hal ini penting karena kucing memerlukan kegiatan mencakar ini untuk menanggalkan lapisan lama pada kukunya agar kukunya dapat tetap tajam dan terjaga kesehatannya. Tidak adanya tempat khusus ini akan menyebabkan kucing banyak merusak perabotan.
Sering kali kucing menunjukkan perilaku memilih makanan. Hal ini dikarenakan mereka memiliki organ pembau khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu jenis makanan tertentu, kucing akan menolak makanan selain makanan itu.


Mata kucing. Perhatikan membrana nictitans berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata.

Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Mereka memiliki selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit. Meskipun demikian, penyempitan ini juga mengurangi bidang pandang kucing. Suatu organ yang disebut tapetum lucidum digunakan dalam lingkungan dengan sedikit cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-warni mata kucing ketika difoto dengan menggunakan blitz. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi trikomatik yang lemah.
Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan "kumis" atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat kucing dapat mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat.
Kucing memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini terdiri dari suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak ketika mata kucing terbuka. Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang sakit. Kadang kucing yang amat mengantuk atau gembira juga memperlihatkan membran ini.
Suara kucing sering ditulis "meong" dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara kucing ditulis "meow". Di negara Inggris sendiri, penulisannya adalah "miaow", "miaow" dalam bahasa Perancis, "miau" dalam bahasa Jerman, "nya" dalam bahasa Jepang dan berbagai penulisan lain dalam berbagai bahasa. Suara "meong" kucing memiliki berbagai arti tergantung pengucapannya oleh si kucing. Kucing juga dapat mengeluarkan suara seperti dengkuran panjang yang sering disukai manusia. Karena suara ini bukan merupakan suara vokal, maka kucing dapat mengeluarkan suara dengkuran dan mengeong pada saat yang sama.
Umumnya semua daun telinga kucing tegak. Tidak seperti pada anjing, kucing dengan telinga terlipat amat jarang ditemukan. Jenis Scottish Fold adalah salah satu jenis kucing dengan mutasi genetik yang langka ini. Ketika marah atau takut, daun telinga kucing jenis ini akan tertekuk ke belakang sementara si kucing mengeluarkan suara menggeram atau mendesis. Ketika mendengarkan suatu suara, daun telinga kucing akan bergerak ke arah sumber suara; daun telinga kucing dapat mengarah ke depan, ke samping, bahkan seolah menoleh ke belakang.
Kucing termasuk hewan yang bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat, tapi dapat memicu alergi pada manusia. Kadang kala kucing memuntahkan hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perut mereka.
Kucing menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi antara 12-16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13-14 jam. Tetapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari.


Seperti halnya hewan yang telah mengalami domestikasi (penjinakan), kucing hidup dalam hubungan mutualistik dengan manusia. Tapi sejarah mutualisme ini jauh lebih pendek dibandingkan dengan hewan domestikasi yang lain dan tingkat domestikasi kucing juga masih diperdebatkan. Karena keuntungan yang diperoleh dari adanya kucing, maka manusia membiarkan kucing liar berkeliaran di pemukiman. Nenek moyang kucing rumahan tidak terlalu dekat dengan pemiliknya, berbeda dengan hewan domestik yang lain. Sejarah inilah yang mungkin menyebabkan tidak adanya ikatan yang kuat yang dimiliki kucing pada pemiliknya. Akibatnya, kebanyakan pemilik kucing menganggap kucing adalah hewan yang tidak terlalu peduli dan mandiri. Namun, kucing dapat sangat dekat dengan pemiliknya, terutama jika ia dibesarkan sejak kecil dan sering mendapatkan perhatian.

Aspek budaya
Pada masa silam diyakini bahwa nenek moyang kucing adalah Miacis, binatang liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang, kira-kira 50 juta tahun silam.
Catatan paling awal tentang usaha domestikasi kucing adalah sekitar tahun 4000 SM di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru ini dalam sebuah makan di Shillourokambos, Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang dikuburkan bersama manusia. Karena tikus bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukkan bahwa paling tidak pada saat itu, telah terjadi usaha domestikasi kucing. Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.


Sebuah topeng perunggu digunakan dalam pemakaman mumi kucing di Mesir kuno.
Pada tahun 1.800-an ditemukan suatu kuburan atau tepatnya "situs" berisikan 300.000 mumi kucing dalam keadaan masih utuh, yang menandakan dahulu kucing memang suatu hewan yang spesial. Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti halnya manusia.
Di abad pertengahan, kucing sering dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan dibakar atau dilempar dari tempat tinggi. Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa takhyul seperti inilah yang menyebabkan wabah Black Death menyebar dengan cepat. Black Death diperkirakan merupakan sebuah wabah penyakit pes di Eropa pada abad ke-14. Cepatnya penyebaran wabah ini menyebabkan banyak orang waktu itu percaya bahwa setanlah yang menyebabkan penyakit tersebut. Pernyataan Paus menyebutkan bahwa kucing yang berkeliaran dengan bebas telah bersekutu dengan setan. Karena pernyataan ini, banyak kucing dibunuh di Eropa pada saat itu. Penurunan jumlah populasi kucing menyebabkan meningkatnya jumlah tikus, hewan pembawa penyakit pes yang sesungguhnya.
Saat ini, orang masih percaya bahwa kucing hitam adalah pembawa sial sementara ada yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa keberuntungan. Kucing juga masih diasosiasikan dengan sihir. Kucing hitam sering diasosiasikan dengan Halloween. Penganut wicca dan neopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik, mampu berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh jahat.
Di Asia, kucing termasuk ke dalam salah satu zodiak Vietnam. Namun kucing tidak termasuk ke dalam zodiak Tionghoa. Menurut legenda, ketika Raja Langit mengadakan pesta untuk hewan yang akan dipilih menjadi zodiak, ia mengutus tikus untuk mengundang hewan-hewan yang telah dipilihnya. Bagian cerita ini dikisahkan dalam berbagai versi, tikus lupa untuk mengundang kucing, tikus menipu kucing mengenai hari pesta, dan berbagai variasi lainnya. Pada akhirnya kucing tidak hadir dalam pesta itu, tidak terpilih menjadi hewan zodiak, sehingga memiliki dendam kesumat pada tikus.
Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar[1] dan Abu Hurairah.
Hukum menjual dan membeli kucing pun dalam syariat Islam adalah haram hukumnya berdasarkan dalil hadits Nabi Muhammad dan kaidah fiqih (al-qawa’id al-kulliyah). Dalil hadits Muhammad, diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdillah bahwasanya sang Nabi telah melarang memakan kucing dan melarang pula memakan harga kucing.[3] Hadits Muhammad itu menjadi dalil haramnya memakan kucing dan memperjual-belikan kucing. Jadi kita diharamkan memperdagangkan kucing sebagaimana kita diharamkan memakan daging kucing.

KUCING MENURUT ASPEK BUDAYA

Aspek budaya
Pada masa silam diyakini bahwa nenek moyang kucing adalah Miacis, binatang liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang, kira-kira 50 juta tahun silam.
Catatan paling awal tentang usaha domestikasi kucing adalah sekitar tahun 4000 SM di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru ini dalam sebuah makan di Shillourokambos, Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang dikuburkan bersama manusia. Karena tikus bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukkan bahwa paling tidak pada saat itu, telah terjadi usaha domestikasi kucing. Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.


Sebuah topeng perunggu digunakan dalam pemakaman mumi kucing di Mesir kuno.
Pada tahun 1.800-an ditemukan suatu kuburan atau tepatnya "situs" berisikan 300.000 mumi kucing dalam keadaan masih utuh, yang menandakan dahulu kucing memang suatu hewan yang spesial. Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti halnya manusia.
Di abad pertengahan, kucing sering dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan dibakar atau dilempar dari tempat tinggi. Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa takhyul seperti inilah yang menyebabkan wabah Black Death menyebar dengan cepat. Black Death diperkirakan merupakan sebuah wabah penyakit pes di Eropa pada abad ke-14. Cepatnya penyebaran wabah ini menyebabkan banyak orang waktu itu percaya bahwa setanlah yang menyebabkan penyakit tersebut. Pernyataan Paus menyebutkan bahwa kucing yang berkeliaran dengan bebas telah bersekutu dengan setan. Karena pernyataan ini, banyak kucing dibunuh di Eropa pada saat itu. Penurunan jumlah populasi kucing menyebabkan meningkatnya jumlah tikus, hewan pembawa penyakit pes yang sesungguhnya.
Saat ini, orang masih percaya bahwa kucing hitam adalah pembawa sial sementara ada yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa keberuntungan. Kucing juga masih diasosiasikan dengan sihir. Kucing hitam sering diasosiasikan dengan Halloween. Penganut wicca dan neopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik, mampu berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh jahat.
Di Asia, kucing termasuk ke dalam salah satu zodiak Vietnam. Namun kucing tidak termasuk ke dalam zodiak Tionghoa. Menurut legenda, ketika Raja Langit mengadakan pesta untuk hewan yang akan dipilih menjadi zodiak, ia mengutus tikus untuk mengundang hewan-hewan yang telah dipilihnya. Bagian cerita ini dikisahkan dalam berbagai versi, tikus lupa untuk mengundang kucing, tikus menipu kucing mengenai hari pesta, dan berbagai variasi lainnya. Pada akhirnya kucing tidak hadir dalam pesta itu, tidak terpilih menjadi hewan zodiak, sehingga memiliki dendam kesumat pada tikus.
Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar[1] dan Abu Hurairah.
Hukum menjual dan membeli kucing pun dalam syariat Islam adalah haram hukumnya berdasarkan dalil hadits Nabi Muhammad dan kaidah fiqih (al-qawa’id al-kulliyah). Dalil hadits Muhammad, diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdillah bahwasanya sang Nabi telah melarang memakan kucing dan melarang pula memakan harga kucing.[3] Hadits Muhammad itu menjadi dalil haramnya memakan kucing dan memperjual-belikan kucing. Jadi kita diharamkan memperdagangkan kucing sebagaimana kita diharamkan memakan daging kucing.

TOXOPLASMA


Toxoplasma


Apakah Toxoplasma dan Toxoplasmosis itu ?

Toxoplasma atau Toxoplasma gondii adalah sejenis hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa. Toxoplasma merupakan  parasit  yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii.

Mengapa Toxoplasma gondii sering disebut virus ?
Toxoplasmosis terkenal sebagai salah satu penyakit yang harus diwaspadai pada ibu-ibu atau calon ibu yang hendak mengandung anaknya (hamil). Penyakit lainnya adalah Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Semua penyakit ini sering disingkat menjadi TORCH (Toxoplasma,Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Ketiga penyakit terakhir disebabkan oleh virus, sehingga orang sering salah pengertian dan menganggap toxoplasma adalah virus.

Siapa saja yang dapat terinfeksi toxoplasma ?
Semua orang  dapat terinfeksi toxoplasma. Laki-laki  dan perempuan baik muda ataupun tua dapat terinfeksi toxoplasma.
Hewan apa saja yang dapat terinfeksi toxoplasma ?
Hampir semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi toxoplasma. Hewan yang sering berada disekitar manusia & kucing seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, ayam, burung, babi dll juga dapat terinfeksi toxoplasma. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dll juga dapat terinfeksi toxoplasma.

Mengapa kucing dianggap sebagai sumber utama penularan toxoplasma ?
Sebenarnya semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toxoplasma kepada manusia. Toxoplasma berkembang biak mengikuti suatu siklus hidup (seperti siklus hidup pada kupu-kupu). Toxoplasma dapat berkembang dengan cara membelah diri (non seksual) dan seksual (makro gamet dan mikro gamet). Pada hewan-hewan selain kucing toxoplasma berkembang biak dengan cara non seksual. Kucing adalah inang definitif toxoplasma. Dalam tubuh kucing, toxoplasma dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan non seksual.

Bagaimana cara penularan toxoplasma ?
Kucing yang terinfeksi toxoplasma hanya menyebarkan ookista dalam jangka waktu tertentu, yaitu sekitar 10 hari sejak terinfeksi. Setelah 10 hari jumlah ookista yang disebarkan biasanya sangat sedikit dan mempunyai resiko penularan yang sangat kecil. Penyebaran ookista ini biasanya terjadi pada kucing muda. Penyebaran ookista biasanya tidak terjadi pada kucing dewasa karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih baik dan relatif dapat mengendalikan sendiri infeksi toxoplasma tersebut.

Manusia atau hewan dapat tertular bila menelan kista atau ookista toxoplasma. Kista atau ookista ini bersifat seperti “telur”. Telur yang tertelan tersebut akan menetas dan berkembang di dalam tubuh hewan atau manusia.
Kista tersebut dapat hidup dalam otot (daging) manusia dan berbagai hewan lainnya. Penularan juga dapat terjadi bila hewan atau manusia tersebut memakan daging mentah atau daging setengah matang yang mengandung kista toxoplasma.
Kista toxoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu tertentu. Dari tanah ini toxoplasma dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan atau sayuran yang kontak dengan kista tersebut.

Mengapa orang yang tidak memelihara kucing bisa terinfeksi  toxoplasma ?

Toxoplasma terdapat diseluruh dunia secara meluas. Kucing bukanlah sumber utama penularan toxoplasma. Yang pasti orang tersebut pernah menelan kista toxoplasma yang masih hidup. Kista bisa berada pada sayuran  atau daging yang tidak dimasak sempurna.


Benarkah toxoplasma menular melalui liur dan bulu kucing ?

Tidak. Bentuk menular dari toxoplasma adalah bradizoit dan kista, kista hanya dikeluarkan oleh kucing yang positif terinfeksi melalui kotorannya (feces). Selama bulu dan liur kucing tidak mengandung kista kita tidak akan tertular toxoplasma bila membelai bulu kucing. Bahkan bila pada bulu kucing terdapat kista, dan pindah ke tangan kita pada saat membelai bulunya, penularan masih bisa dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun hingga bersih.


Bagaimana gejala manusia yang terinfeksi toxoplasma ?

 
Sebagian besar manusia yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali (subklinis). Meskipun jarang terjadi, pada infeksi yang akut dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar pertahanan (limfoglandula) yang terdapat disekitar leher, ketiak, dll.


Apa akibat toxoplasma pada hewan

Sebagian besar infeksi toxoplasma pada hewan bersifat sub klinis (ringan dan tidak menunjukkan gejala sama sekali). Pada infeksi yang parah dapat menyebabkan diare dan cacat pada fetus kucing atau hewan lainnya


Bagaimana akibat toxoplasma pada manusia

Pada pria, infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan kemandulan. Toxoplasma dan menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.

Seperti pada pria, infeksi toxoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma.
Yang paling berbahaya adalah akibat toxoplasma terhadap Janin/fetus. Kista toxoplasma bisa berada di otak janin menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus). 


Pencegahan pada kucing atau hewan peliharaan lainnya

Periksakan kucing kesayangan anda ke dokter hewan. Tes laboratorium untuk toxoplasma biasanya menggunakan antibodi dari darah kucing. Untuk daerah Jakarta tes biasanya dilakukan di Rumah sakit hewan Jakarta (ragunan) atau dinas peternakan. Biaya tes berkisar Rp 200-300 ribu.
Kucing yang positif terinfeksi toxoplasma harus diberi obat. Obat yang diberikan biasanya berupa antibiotik clyndamicin. Konsultasikan hal ini dengan dokter hewan anda.
Jangan berikan makanan berupa daging atau ikan yang masih mentah.
Kucing yang mengkonsumsi makanan komersial berupa makanan kering atau kalengan dan selalu berada di dalam rumah, sangat jarang bahkan tidak akan pernah terinfeksi toxoplasma.
Bersihkan kotak litter pasir/kotoran kucing  setiap hari.
Cegah kucing berburu tikus atau berkeliaran diluar rumah.
Cegah kucing peliharaan anda kontak dengan kucing liar.
Selalu jaga kebersihan dan kesehatan kucing kesayangan anda.

Pencegahan  secara umum

Segera periksakan diri anda positif toxoplasma atau tidak. Terutama para wanita atau wanita yang mempunyai rencana untuk hamil. Tes darah bisa dilakukan di beberapa laboratorium diagnostik seperti Prodia. Konsultasikan hal ini dengan dokter langganan anda.

Masak daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70 oC
Cuci tangan, dan peralatan yang berhubungan dengan pengolahan daging dengan sabun
Cuci buah-buahan dan sayuran dengan bersih
Gunakan sarung tangan pada saat berkebun atau kontak dengan tanah. Tanah yang terkontaminasi toxoplasma melalui feces kucing adalah sumber infeksi yang potensial.

Pencegahan pada Ibu hamil

Agar ibu hamil terhindar dari infeksi toksoplasmosis, ikuti langkah-langkah pencegahan infeksi sedini mungkin: 
kucing atau binatang piaraan yang ada di rumah segera bawa ke dokter hewan, untuk mengetahui apakah binatang peliharaan terinfeksi parasit toksoplasma secara aktif atau tidak
Apabila kucing atau binatang piaraan tersebut terlihat sakit mungkin masih dalam masa penularan selama kurun 6 minggu sebaiknya dititipkan ketempat penitipan bintang.
Jangan biarkan bintatang peliharaan anda memburu mangsanya sendiri diluar rumah ,dan jangan berikan makanan daging mentah.
Jangan mengadakan kontak langsung, baik dengan kandang maupun kotoran hewan piaraan. Mintalah orang lain untuk membersihkannya. Jika terpaksa harus membersihkan sendiri, pakailah sarung tangan, dan cucilah tangan Anda sampai bersih. Jangan lupa untuk member-sihkan kandang kucing setiap hari.
Hindari mengkonsumsi daging mentah, setengah matang atau minum susu yang belum disterilkan.
Cuci sampai bersih sayuran dan buah-buahan sebelum Anda konsumsi.
Segeralah konsultasikan ke dokter bila  Anda kemungkinan terinfeksi parasit toksoplasma  akibat binatang peliharaan dirumah.